Kedudukan Etnomatematika


KEDUDUKAN ETNOMATEMATIKA
oleh : Prof. Marsigit MA

Salah satu pertemuan kami dengan Prof. Marsigit adalah membahas tentang kedudukan etnomatematika.

"Dimana sih, kedudukan Etnomatematika?"
Diawali dengan membagi dua dimensi dan mengelompokkan setiap hal yang ada ke dalam dua bagian, saya lebih memahami pembagian ini seperti bumi dan langit. Ketika apa-apa yang ada di bumi ini terikat oleh ruang dan waktu, sedangkan langit tidak terikat. Setelah dimensi sudah terbagi, maka terjadi pengelompokkan sebagai beikut :

  • Bumi : dimensi pertama = berubah, ikhtiar, realita, tidak konsisten, contoh, konkrit, relatif, aposteriori, aktifitas, pengalaman, empiris, induksi, contoh, plural, kontradiksi, A tidak sama dengan A, dunia.
  • Langit : dimensi kedua =  Rasio, logika, tetap, takdir, ideal konsisten, aturan/rumus, abstrak, absolut, apriori, ilmu, deduksi, teori, tunggal/mono, identitas A=A, akherat.
Atas pembagian ini, dapat dijelaskan juga dengan penempatan posisi matematika. Pada dimensi pertama terdapat matematika yang dibelajarkan di sekolah dengan tokohnya yaitu Aristoteles. Sedangkan pada dimensi kedua terdapat matematika murni dengan tokohnya yaitu Plato. Matematika sekolah, seperti pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih menjadikan matematika sebagai aktivitas, sehingga penggunaan definisi dalam pembelajarannya adalah sebuah kesalahan besar.
Ketika sudah memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA), terjadi peralihan matematika sebagai aktivitas menjadi matematika sebagai sebuah ilmu. Beranjak dewasa dengan perubahan pola pikir menjadikan anak-anak dalam posisi ini sudah siap menerima matematika sebagai ilmu. Matematika sebagai ilmu yang murni ini terus dipelajari lebih lanjut jika menempuh jenjang kuliah S1, S2 dan S3.

Kedudukan Etnomatematika



Disinilah kedudukan Etnomatematika, terbangun dan dibangun dalam proses sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan dapat diterima. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(UPDATE!) Laporan Observasi Situs Bersejarah Candi Plaosan

Skema Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika